Konon katanya ada sebuah mitos dari negeri seberang, kata pengabul mimpi dan harapan. Cukup mudah caranya, kau hanya tulis 1 kata perhari lalu kau masukan kedalam toples. Setelah semuanya berjumlah 1000, satu mimpi besarmu akan terkabul.
"Aku menyukaimu, bisakah suatu saat aku bertemu kamu dalam hidupku?"
-Nina
"Perkenalan kita memang singkat. Akan tetapi, apa kamu bisa menepati janjimu waktu itu untuk mengunjungiku?"
-Kirara
Nina, 24 tahun seorang anggota tim kreatif sebuah majalah remaja tengah dilanda kebingungan. Pasalnya dari sang atasan, Nina harus mencari salah satu narasumber orang dari luar Indonesia berkebangsaan Jepang untuk mengerjakan sebuah rubrik baru. Sebuah rubrik khusus untuk membahas keindahan negeri 1001 anime. Selain itu, tidak boleh mencari orang Jepang yang tinggal di negara asalnya.
Ia benar-benar pusing dibuat oleh sang atasan yang mengharuskan Nina untuk mencari si narasumber dalam waktu singkat. Sudah 5 hari Nina belum berhasil menemukan narasumber tersebut. sampai akhirnya, ia memutuskan untuk searching di internet. Terlihat sebuah nama bertuliskan Kirara. Ia klik link tersebut dan link itu tersambung pada sebuah akun facebook.
Setelah ia klik seraya mengirim permintaan pertemanan, Nina hanya bisa menunggu. Nina pasrah, sudah sebulan rubrik barunya belum ada perkembangan. Hingga keajaiban muncul, ada sebuah akun twitter yang memfollow akun pribadinya. Begitu ia tahu bahwa akun tersebut adalah sang narasumber yang ia kirim permintaan pertemanan, Nina melonjak kegirangan. Ia intip profil narasumber lalu mencoba menambahkan permintaan teman lewat aplikasi LINE. Terjadilah perkenalan mereka berdua. Singkatnya, mereka telah berjanji satu sama lain untuk bertemu dan berkomunikasi membahas rubrik baru majalah yang diasuh oleh Nina. Apakah akan ada ikatan benang merah yang terjalin diantara Nina dan Kirara?
Mungkinkah mitos legenda 1000 kata yang Nina percaya akan terbukti atau hanya sebuah sindiran ironi dari kenyataan?
Nyexaminerade psykologen Caitlyn Norlén vill inget hellre än att hjälpa andra som har det svårt. Så det kunde inte ha blivit mycket bättre när hon fick ett vikariat som fängelsepsykolog på Tidaholmsanstalten.
Nåja, det var väl halva sanningen. Hon hade sökt ett flertal jobb redan innan hon tagit examen men eftersom hon var helt ny i branschen fick hon börja från botten. Bokstavligen.
Men vem behövde mer hjälp än de som redan satt i fängelse? Det var där hon kunde göra skillnad. Det var i alla fall vad hon hade intalat sig själv när hon tackat ja till jobbet. Sex månader, det var tiden hon skulle vara där... Hur farligt kunde det vara?
• Kom ihåg att rösta och kommentera! Jag vill gärna veta vad ni tycker! ❤️
• Förekommer sexuella scener, grovt språk och våld samt känsliga ämnen så som psykisk ohälsa.
• Cover by @MissGBooks!