'Apa hanya aku disini yang merasa bahagia dengan persahabatan ini? Apa hanya aku yang berjuang mempertahankan persahabatan ini? Atau malah bukan aku, ketika Genta mengucap kata indah yang semua wanita harapkan dari berbinar-binarnya mata seorang lelaki yang mencintai dengan tulus. Ternyata akulah yang merusaknya. Sebenarnya tidak ada yang kekal di dunia ini, bukan tentang ke-keras kepalaan manusia untuk mempertahankan argumennya bahwa sudut pandang setiap orang dalam berpikir berbeda, tapi karena waktu berputar, tiada manusia yang tidak berubah, dan tiada hati yang menetap kecuali itu adalah takdir.' . . Hi, aku penulis baru. Cerita ini sebenarnya gak mau aku publikasikan, tapi kayaknya bakalan berlumut kalau cuma jadi privasi. Karena aku baru-baru nulis, wawasannya belum banyak, maaf kalau kata-kata atau ejaannya masih blepotan. Semoga ceritanya menyenangkan, Selamat membaca.