Musuhku, Masa Depanku♡
  • Reads 168,446
  • Votes 8,492
  • Parts 21
  • Reads 168,446
  • Votes 8,492
  • Parts 21
Complete, First published Jan 18, 2016
" gue gaakan pernah tertarik sama cowok rese kayak dia!! Tengil! Sok kegantengan! " ujar seorang perempuan cantik yang tak lain adalah Prilly Latuconsina

" gak banget tuh cewek. Pendek, rese, bawel. Tapi ya lucu juga lah. Boleh juga.. Eh apasih guee! " batin seoranh pemuda

Siapa sangka dengan pertemuan mereka bisa menyebabkan adanya cinta diantara mereka? 

Penasaran? Yuk dibacaa! 
Jangan lupa vote, comment dan follow akun ini yaa! 
Happy Reading♥
All Rights Reserved
Sign up to add Musuhku, Masa Depanku♡ to your library and receive updates
or
#6gritteagatha
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
TPB Season 2 cover
Beloved Doctor (Completed) cover
Jodoh Pilot cover
Diary Untuk Tuhan| Rian Ardianto cover
Hallo, Pak Duda! cover
Dokter Alby Pujaan Hati cover
Kesayangan Bunda cover
Suami - Febri Hariyadi (END) cover
My Captain! cover

Dosa Ku

60 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.