FINISHED
- unpublish sebagian -
.
Jere, 30 tahun, senior associate di sebuah firma hukum ternama; tampan, mapan, dan harusnya sudah bertunangan, kalau saja pacar (dan adiknya) yang sudah tinggal bersamanya (dan dibiayainya) tidak tiba-tiba hilang begitu saja, justru ketika dia berniat menjadi pria yang lebih baik dan ingin serius mempunyai hubungan.
Jadi, bagaimana lagi? Mungkin memang Jere ditakdirkan untuk menjadi kasar, keras kepala, sedikit perfeksionis dan tidak punya perasaan pada wanita selain adiknya? Karena toh, saat dia ingin berubah menjadi pria baik-baik, hidup 'mengarahkannya' kembali ke jalan lamanya.
-
Em, 26 tahun, sekretaris, berkeinginan kuat, dan percaya bahwa kodrat wanita bukan hanya di dapur atau mengurus anak. Ingin menunjukkan kalau wanita bisa sukses dan harus terus belajar, agar memiliki pengetahuan luas dan tidak diremehkan oleh orang lain, apalagi pria.
Tapi, bagaimana ya? Apa belajar tentang orang lain, kali ini tentang pria, dan mungkin alasan pria itu bisa berlaku seenaknya terhadap wanita, juga merupakan sesuatu yang perlu dia ketahui? Perlu dimengerti? Bagaimana kalau itu membuatnya menjadi wanita yang hanya akan di dapur atau mengurus anak?
-
-
My very first online-published script which is not a fanfiction. Some of the pages might or will contains mature content for 18+, which will be private, so you should follow me to read it.
.
Start: 18 Januari 2016
Finish: 30 September 2017
"Sometimes life like strawberry cheesecake, too much flavor but they just a piece of cake." -Anonymus-
Bian nggak pernah tahu kenapa Bundanya nggak menyusulnya kerumah Eyang Jangkung. Dia tahu Bundanya pelupa, tapi kenapa Bunda bisa lupa setiap hari?
"Bunda ku orangnya suka lupa,"
"Ibu ku orangnya suka masak."
"Bunda ku sama Ibu kamu beda berarti."
"Iya, beda. Kirain sama. Kalo sama, kamu bisa tinggal aja di rumahku."