Océanna
  • Membaca 3,015
  • Suara 323
  • Bagian 14
  • Membaca 3,015
  • Suara 323
  • Bagian 14
Sedang dalam proses, Awal publikasi Jan 22, 2016
Dewasa
Aku tidak mengatakan kalau aku tidak memiliki apa-apa. Aku tidak mengatakan kalau aku akan pergi untuk selamanya. Sejujurnya, terkadang ini semua terlalu berat untuk kuhadapi. Sometimes, I feel like it's too much. Tenang, aku tidak akan melakukan sesuatu yang bodoh. Karena aku tahu, suatu saat semuanya akan baik-baik saja. Semuanya harus baik-baik saja bukan? Kalau tidak, tak ada satupun orang yang berhasil melewati masa-masa seperti ini. Tapi untuk saat ini, hanya saat ini, semuanya sangat menyakitkan. 

But let me remind you that life is sucks. And no matter how much we want it, some stories just don't have a happy ending.

⚠️ this story contains a lot of graphic scenes of self-harm, basically full of trigger warnings, and also a lot of swearing ⚠️

#SelfharmIsNoJoke
#FreeMentalIllness
#WeFightOn

All Rights Reserved® 2016
© Stella F. Alessandra
Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Daftar untuk menambahkan Océanna ke perpustakaan Anda dan menerima pembaruan
or
Panduan Muatan
anda mungkin juga menyukai
anda mungkin juga menyukai
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Antagonis Secret Wife (transmigration) cover
 ARGALA cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
Argavanil cover
VANILA ANASTASIA [ SEGERA TERBIT ] cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
AV cover
ERLAN PANDU WINATA cover
Kilian [END] cover

MAHESA

48 Bagian Sedang dalam proses

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan