Flo, seorang gadis yang saat ini sudah berusia 18 tahun, mulai merasa bahwa dirinya bukanlah seorang remaja lagi. Jikapun ia masih bisa disebut remaja, masalah kehidupan yang menimpanya membuatnya yakin bahwa dia bukanlah remaja lagi. Atau minimal, ia harus menyebut bahwa dirinya lebih dewasa daripada remaja-remaja seusianya. Terlalu percaya diri, kata orang-orang, tapi Flo tahu betul apa yang ia rasakan. Tahap-tahap kehilangan berulang kali terjadi dalam dirinya, dan ia yakin bahwa orang dewasa adalah orang yang sudah pernah merasakan pahitnya kehilangan, seperti Ayahnya, ia, dan bahkan adiknya, yang kehilangan sosok Ibu dalam keluarga mereka. Di tengah-tengah peliknya perubahan dalam hidupnya karena kepergian Ibunya itulah, datang seorang laki-laki bernama Hazel yang turut mengombang-ambingkan kehidupan Flo. Siapakah Hazel? Dan bagaimanakah Flo bersama Hazel mencoba untuk melalui kehidupan mereka?
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.