"Sepertinya aku ini bodoh sekali. Membiarkan orang menyukaiku, mengagumiku, dan banyak membantuku namun akhirnya pergi meninggalkanku. Perasaan menyebalkan macam apa ini??! Apa aku mulai menyukainya?? Nggak, belum saatnya!! Nggak masalah kalaupun dia pergi. Itu kan cita-citanya! Aku nggak berhak melarangnya pergi. Lagipula kalaupun aku ada hak, aku sama sekali tak keberatan ia pergi." Mata sang gadis berkaca-kaca. Ingatan tentang sang pemuda membuatnya semakin terluka. Ia merasa imannya telah goyah akibat terjalinnya hubungan dekat yang tidak semestinya. Ia ingin mengakhiri komunikasinya dengan sang pemuda, namun ia tak tega membuat hati orang lain terluka. Ia khawatir kalau sikap dan atau pernyataannya menimbulkan salah paham dan berakhir dengan konflik berkepanjangan. Well, sebenarnya ini cerita lama, tak buat tanggal 29 Desember 2012. Pernah diikutsertakan dalam antologi cerpen sekolah karakter pemuda. Tapi tak share di sini sekalian buat koleksi & variasi cerita. Hehe...