Betapa sulit ketika cinta itu mulai tumbuh...
Betapa sulit ketika cinta itu mulai menuntut...
Dan
Betapa menyulitkan ketika aku sadar bahwa aku bisa atau tidak sama sekali memiliki tempat di hatimu...
...
Baru saja menyelesaikan pendidikan strata satunya,kini Seo Joo Hyun harus disibukkan dengan rutinitas di toko kue yang dirintis sang sepupu,Jung Sooyeon. Meski cukup melelahkan,akibat banjir pesanan,Seo Joo Hyun bahkan masih terlihat akan menikmati kesibukannya sampai datang Jung Eunji--adik kedua Sooyeon--dan memperingatinya. Namun,terkadang,pertanyaan yang terus berkelabat dikepalanya seringkali masih menggangguinya--walaupun imbasnya tidak sampai pada hasil kerjanya.
'Bukannya kau sudah memiliki tunangan yang mapan dan sudah menyelesaikan kuliahmu,Seo-a? Apalagi hal yang kau cari,ketika kau dapatkan apa yang para gadis seoul dambakan?'
Terus terang,bahkan ketika mendiskusikan ini dengan Sooyeon--yang notabene lebih tua darinya--Seohyun tak menemukan jawaban. Sekalipun dengan mencoba mengingat bayang Joonmyun. Tidak sama sekali.
Namun,belakangan... Ingatan masa lalu,yang perlahan muncul ke permukaan,memunculkan satu hipotesa yang mungkin seharusnya tidak terpikirkan olehnya.
'Mungkin sebagai pengalihan'
Ya. Semestinya tidak. Dan lagipula,hal apa yang perlu dia alihkan?
Pemikiran itu kembali menggangguinya ketika Eunji kemudian memasuki dapur setelah membanting pintu dengan cukup keras "Seohyun eonni!"
"Ah,wae,eunji-a?"
"Ikut aku!"
"Kemana?"
"Jangan bertanya. Lepaskan afron itu,lalu ikut denganku"
*
"Kenapa harus disini,Eunji?!" Seohyun menggeliat, mencoba melepaskan diri dari cengkraman tangan Eunji yang agak kencang. Tempat favorit Seohyun di kafe tersebut berubah menjadi tempat yang tidak ingin dia duduki begitu matanya mendapati sosok lain yang telah lebih duluan berada disana.
"Sudahlah nanti kau juga akan..eoh,Luhan sunbae!"
yang dipanggil kemudian menoleh, tersenyum tipis lalu dengan lembut menyapa "eoh, annyeong"