Di saat semua mata terpejam, semua jiwa terlelap dalam tidur mereka. Mata gue ini malah terbuka. Menatap kosong dinding langit kamar gue yang rasanya begitu hampa. Kalo lo nanya kenapa, ya jawabannya adalah karena lo. Iya, lo. Lo yang jadi tempat sandaran gue saat gue nangis. Lo yang jadi penyemangat gue. Lo yang tahu segalanya tentang gue. Bahkan lo yang lebih paham tentang gue daripada gue memahami diri gue sendiri. Masih belum pantaskah nama gue terukir di hati lo?