Tatapan mata orang itu menyejukkan hatiku. Senyumnya yang manis. Wajahnya yang rupawan. Walau terkadang gaya dan penampilannya terlihat seperti seorang berandalan. I don't Care. Yang terpenting aku menyukainya. "Gue suka sama elo" Ucapnya terdengar seperti gumaman Jantungku berdetak begitu cepat, bak orang yang telah lari marathon 5 keliling. "A-Aku?" Tanyaku kikuk-Takutnya hanya gurauan semata. "Iyaaaa Oneng" Ucapnya kini mengacak acak rambutku. Blush. Aku tak berani menatapnya. Suasana yang tadinya hening seketika pecah dengan derai tawa yang dikeluarkan oleh seorang Aldrik Keenan Pratama. "Jadi. Luvita Felixia Indarwan maukah kamu, menjadi seseorang yang menempati hati seorang Aldrik yang kosong ini?" Jelasnya Kini posisinya berhadapan denganku, refleks, lalu dia memegang kedua tanganku dengan lembut. Deg! Aku membatu. - - - - - Februari 2016
6 parts