Membuka mata perlahan-lahan memperlihatkan langit-langit dan lampu diatasnya, lalu melihat tangan kirinya yang terpasang infus dan dihidungnya terpasang oksigen. Shina melihat jendela, seorang wanita berdiri dijendela memandang langit yang berada diluar jendela.
"Kakak.." dengan nada yang lemah Shina memanggil wanita tersebut.
"Shina kau sudah sadar? Ahh syukurlah akhirnya sadar juga. Shina, kakak sudah lama menunggu kamu sadar dari koma"
"aku koma? sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa aku berada disini?"
"ceritanya panjang. Sebentar ya, kakak memanggil perawat dulu"
3 bulan yang lalu, Shina dan keluarganya kecelakaan yang luar biasa, hanya Shina dan kakaknya yang selamat, kakaknya sudah sadarkan diri, sedangkan adiknya harus melewati masa komanya. Kakaknya sangat histeris mendengar kabar dari rumahsakit bahwa kedua orangtuanya telah tiada, namun hanya dirinya dan adiknya yang selamat.
Shina bangun dari tempat tidurnya, dan melepaskan oksigen dan infusnya. Shina pergi keluar melihat diluar rumah sakit.
"Shina.. eh dimana Shina"
Aima pergi keluar mencari Shina, setiba ditaman dekat rumah sakit, Shina sedang duduk sendirian.
"Shina, sedang apa kamu disini, kamu belum boleh keluar dari kamarmu, ayo kita pergi dari sini, perawat sudah menunggumu untuk memeriksamu"
"tidak mau"
"lho kenapa tidak mau, ayo kamu harus diperiksa"
"kakak, dimana ibu? "
"ibu.. ibu.. oh iya ibu ada dirumah"
"kenapa ibu tidak kesini? Kenapa harus kakak yang menjagaku? aku tidak suka kakak yang menjagaku" Shina pergi meninggalkan kakaknya.
Aima kaget mendengar omongan yang keluar dari mulut adiknya, adiknya masih tidak menyukainya, ia tidak ingin semakin dibenci oleh adiknya karena orangtuanya telah meninggal , ia tidak tau harus bagaimana.
***
💫[SEQUEL PEJUANG SEPERTIGA MALAM]💫
Kehidupan di dunia ini ibaratkan air laut yang pasang surut. Kesedihan bisa saja datang kapan saja, namun kebahagiaan juga dapat menghampiri secara tiba-tiba.
Oleh karena itu, hiduplah sesuai dengan narasi Sang Pencipta, Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jangan terlena dengan rasa bahagia yang datang, namun juga jangan terlalu berlarut dalam kesedihan. Tetaplah bersyukur dan berdoa atas apa yang telah terjadi.
Dalam ajaran Islam pun, setiap manusia diajarkan untuk senantiasa berusaha serta berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebab, Allah lah yang menentukan, sementara manusia hanya dapat merencanakan.
Saat sedang dalam keadaan sulit, wajar saja jika kita merasakan kesedihan atau putus asa. Namun, tentu lebih baik jika perasaan itu hanya sesaat saja. Kita pun harus berusaha untuk bangkit kembali menghadapi realita yang ada.
Sya'ir ini hanya untuk pengingat diri, bukan untuk menjerumuskan orang yang kamu sukai ke dalam lingkaran halusinasi.
- Zubair Hanan Al-Fatih -
Start: 20 Oktober 24
End: 23 Desember 24