"Menurut lo, apakah cinta sebelah tangan itu adalah cinta yang abadi?" Tanya Ara kepada Evan, sahabat dari kecilnya itu. Evan menoleh. Menatap Ara yang sedang memberikan pandangan penasarannya. Sepintas, Evan tampak menerawang pikirannya sendiri. "Hmmm... gue rasa enggak, Ra." "Kenapa?" Evan mengubah duduknya menjadi menghadap Ara sepenuhnya. Kemudian dia berkata lagi, "Karena, sebagian dari orang yang mengalami cinta sebelah tangan akan menyerah karena terlalu lelah, dan memilih mengubur perasaannya dan kemudian pergi meninggalkan orang itu." Menyelipkan rambut Ara kebelakang telinga, Evan kembali berucap, "Maka dari itu, cinta sebelah tangan terlalu mustahil untuk abadi."
1 part