Seorang pemuda bernama Fahmi pada waktu berlainan jatuh cinta dengan tiga perempuan yang memiliki latar belakang berbeda. Tetapi cintanya tidak pernah ia petik dengan sebuah keindahan, cintanya justru selalu kandas saat dirinya secara berganti mencintai ketiga perempuan itu. Cinta pertamanya kandas karena sebuah keadaan yang memaksanya harus melepas cinta itu. Cinta keduanya juga kandas karena persoalan nasab atau status sosial yang berbeda. Sementara cinta ketiganya pun terhempas karena persoalan agama. Fahmi merasa putus asa, jiwanya selalu memberontak dimana sebenarnya Tuhan memberikan cinta kepada dirinya. Bukankah Tuhan Maha Cinta? kenapa Tuhan begitu susah memberikan cinta itu? Gejolak itulah yang membuat Fahmi merasa putus asa, hingga akhirnya keputusasaan dirinya mampu terjawab seiring perjalanan hidupnya dalam 309 malam. Inilah sebuah novel yang memotret cinta pada ruang yang berbeda itu, sebuah perjalanan jati diri seseorang yang mampu menumpahkan air mata.
"Novel inspiratif mampu menyentuh hati, deretan ceritanya menyadarkan kita, betapa cinta membutuhkan sebuah pengorbanan besar. Ikut bahagia atas hadirnya novel ini.
-Aguk Irawan MN-
Penulis Novel Best Seller Haji Backpaker
"Inilah sebuah fakta kehidupan, sebuah ketulusan cinta berjuang melawan sebuah keadaan, nasab dan agama. Novel ini memotret tajam perjuangan cinta melewati batasan itu. Menyajikan perjuangan hidup dan pencarian jati diri seseorang. Sangat indah penulis merangkainya."
-Viddy Daery-
Budayawan dan Penulis senior skenario film
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.