Andra dan Berlian bukan lagi sekadar pengawal dan atasan, tetapi sebelum dapat melanjutkan hubungan mereka, mereka masih harus menghadapi masa lalu yang menghantui mereka berdua.
***
Najandra Adhyaksa tumbuh menjadi anak yang sangat mengidolakan ayahnya.
Berlian Yasa selalu diperlakukan bagai putri oleh Ayah-Bundanya.
Namun, masa kecil lugu mereka berdua tercerabut oleh orang yang sama, Wisnu Adhyaksa.
Andra berubah menjadi lelaki yang ingin menjauh dari pengaruh ayahnya, meninggalkan semua privilege Adhyaksa karena tidak ingin menjadi monster yang menghalalkan segala cara. Dia pergi, menanggalkan nama belakangnya, dan memilih pekerjaan yang hanya memanfaatkan ototnya. Dia menikmati kebebasannya selama beberapa tahun, sampai akhirnya sebuah pinta dari ibunya juga perjanjian bodoh dengan Opanya, Brama, membawa Andra pada sebuah pekerjaan baru, menjadi pengawal untuk Berlian Yasa.
Dari Berlian, Andra belajar melihat banyak hal dari sisi lain, sisi baik wanita itu sebagai wanita sekaligus pengusaha yang memanusiakan manusia membuatnya kagum. Dan dari rasa kagum perlahan berubah menjadi rasa ingin memiliki. Andra bahkan rela menjadi tameng manusia bagi Berlian ketika wanita itu diculik.
Ketika rasa ternyata tak bertepuk sebelah tangan, di saat itulah keduanya sadar latar belakang Andra ternyata akan menjadi penghalang besar dalam hubungan mereka.
Akibat sebuah kecelakaan, bukan hanya kehilangan kemampuannya untuk berjalan, Davina juga diminta menikahi Devon, pria yang membencinya dan menganggapnya pembunuh. Meski begitu, Davina ingin menjalankan perannya sebagai istri dengan baik dan berharap perasaan Devon berubah suatu saat nanti.
***
Sebuah kecelakaan menewaskan ayah Devon dan merenggut kemampuan berjalan Davina. Sebagai permintaan terakhirnya, Alfredo meminta Davina untuk menikahi Devon dan menjaga anak semata wayangnya itu. Meski awalnya menolak, Devon dan Davina akhirnya menikah sebelum Alfredo mengembuskan napas terakhir dan kehidupan pernikahan Davina yang menyesakkan pun dimulai. Tidak hanya Devon tidak menganggapnya sebagai istri, Devon juga menganggap Davina sebagai pembunuh satu-satunya keluarga yang Devon miliki. Namun, hal itu tidak membuat Davina menyerah dan berharap bahwa perasaan Devon berubah. Meski rasa sakit akibat perlakuan Devon setiap harinya membuat perjuangan Davina semakin berat dan membuatnya bertanya-tanya, sampai kapankah ia bisa bertahan?