Cinta tidak kenal tempat dan waktu, kata ini selalu mengalir bersama sendi-sendi kehidupan manusia. Dalam cinta tersimpan berjuta perasaan lembut dan indah. Dengan cinta hidup terasa indah dan bermakna. Allah Maha Pencipta Cinta, puji dan syukur atas segala ciptaan-Nya. Tanpa cinta hidup akan penuh dengan kebencian dan permusuhan, Allah ciptakan cinta yang bersemi antara Adam dan Hawa, berlanjut sampai Yusuf dan Zulaikha, Sulaiman dan Bilqis hingga Muhammad dan Khadijah. Cinta yang dapat menyatukan manusia menuju kehidupan yang damai dan bermakna. Di pesantren cinta kepada lawan jenis terkadang membawa suasana percintaan menjadi ramai dengan aneka macam tantangannya. Peraturan yang berlaku membuat santri dan ustad terasa tersendat dalam mentransformasikan cinta ini. Maka tidak heran banyak cara yang dilakukan santri kepada ustadnya atau ustad kepada santrinya dalam menyalurkan naluri manusiawi ini. Secara sembunyi-sembunyi, melalui sarana kitab kuning dan pinjam-pinjaman buku, atau dengan kegiatan belajar mengajar. Novel ini mencoba menguak misteri cinta di pesantren itu ....All Rights Reserved
1 part