Dari senyum itu pula aku bisa menemukan pusat kebahagiaan. Saat jari kelingking, telunjuk dan ibu jari yang kita pertemukan sebagai ketulusan hati yang saling kita berikan. Aku kehilangan cahaya kasih itu karena terhalang oleh cahaya pelacur yang kau bagikan. Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku walau bersamamu, cinta. Memaafkan dia yang menyakitiku memang berat bahkan aku mencoba untuk memaafkan cinta dan diriku sendiri yang membiarkan dia menusuk kebahagiaanku. Aku, yang merasakan pagi mendung dengan rintik hujan yang abadi dalam pelukannya, merasakan ada harmoni kehangatan yang datang bersama angin menembus setiap kulit tebalku untuk tinggal, menyakiti lalu pergi untuk meninggalkan isakan tangis. Semenjak itu, luka kunamai doa. Aku sadar bahwa kehilangan tak lagi membutuhkan air mata.All Rights Reserved
1 part