..............................................
Seorang gadis kecil membuka pintu kamar tidur orangtuanya di tengah malam.
"Ayah, aku bermimpi buruk", katanya.
Ayahnya bangun, menggosok matanya dan duduk di tempat tidur, bersandar pada sikunya. Jam alarm digital bersinar merah dalam kegelapan. Waktu menunjukan pukul 3:00 malam.
"Apakah kau ingin naik ke tempat tidur dan memberitahu ayah tentang mimpi itu?" Tanyanya.
"Tidak, yah." Jawabnya.
Jawaban aneh dari anaknya, membuatnya bangun sepenuhnya. Dia bisa melihat wajah pucat putrinya.
"Mengapa tidak, sayang" tanyanya.
Gadis kecil itu mulai menangis. "Karena dalam mimpiku, ketika aku bercerita tentang mimpi yang ku alami, sesuatu yang merasuki tubuh mama akan terbangun." Rengeknya.
Untuk sesaat, sang ayah merasa lumpuh, dia tidak dapat melepaskan pandangannya pada putrinya. Lalu ia merasa selimut di belakangnya mulai bergeser...
Berawal dari sebuah kecelakaan yang menimpa Zian ketika sedang bekerja, salah satu matanya mulai bisa melihat makhluk tak kasat mata. Ia tidak pernah mengalami hal itu sebelumnya, sehingga membuatnya terus saja gelisah sepanjang waktu.
Zian merasa tidak bisa membiarkan kelebihan satu sisi matanya yang baru terbuka terus-menerus mengganggu hidupnya. Hal itu membuatnya memutuskan pergi menemui seorang Psikolog di salah satu rumah sakit. Namun ternyata Psikolog yang ia temui adalah Distya, temannya semasa SMA. Pada pertemuan itulah Zian akhirnya tahu, bahwa Distya juga memiliki kelebihan yang sama pada satu sisi matanya.