"Perasaannya lah yang penting. Bagaimana mungkin ia menikah dengan wanita yang tidak ia cintai.." ucapku. "Jika ia bersedia menghabiskan hidupnya dengan wanita yang tidak ia cintai.. maka aku juga akan bersedia..." Akhirnya aku telah mengambil keputusan. Aku dapat merasakan perasaan lega appa. Ia tersenyum kepadaku, kemudian memeluk ku. "Appa akan keluar dan bertanya padanya." Appa mulai melangkah keluar ruangan meninggalkan diriku sendiri disini. Beberapa saat kemudian aku melihat sosok tegap itu sudah berada di dekatku. Dia begitu tampan dengan tuxedo hitamnya. Ia menatapku lekat. Kemudian ia meraih kedua tanganku dan menggenggamnya. "Maafkan aku.. telah menempatkanmu pada posisi seperti ini.. mari kita hidup dengan bahagia.." ujarnya singkat. Sangat singkat bagiku.. Aku bahkan belum menanggapi ucapanya, tapi ia sudah berlalu dari hadapanku. Meninggalkan diriku sendirian lagi disini.