Sejujurnya, pertemuan dan perpisahan itu adalah takdir. Meski berulang kali kau pertahankan, atau kau perjuangkan, yang namanya takdir perpisahan, tak elak kau putuskan. Atau berulang kali kau menolak, menjauh dari seseorang, yang namanya takdir pertemuan, tak dapat kau singkapkan. Begitulah. Yang kau inginkan berdiri di sampingmu, mungkin hanya ditakdirkan untuk berdiri di belakangmu. Entah ya, hanya takdir yang tahu. . . . .