"Aku akan selalu mendoakan kebahagiaanmu. Jika kebahagiaanmu adalah bersamanya, maka aku akan terus berdoa untuk kalian berdua. Tapi jika ..." kalimatnya terhenti. "Tapi jika suatu saat nanti, hubunganmu dengannya tak berhasil, datanglah padaku. Aku akan menunggumu." Lanjutnya. "Aku ... akan menunggumu." Ia mengulangi kalimatnya, kali ini lebih lirih.