"Hai Luke," sapaku.
Dia menoleh, dan mengangkat sebelah alisnya, seperti mengisyaratkan 'apa'. Memangnya dia tidak memiliki mulut untuk membalas sapaanku apa? Dasar dingin seperti batu ice.
Tapi batu ice saja akan meleleh jika terlalu lama dibiarkan, seharusnya Luke juga bisa seperti itu. Hanya saja mustahil, mungkin sudah dari lahir dia dingin seperti ini.
=
"Kenapa kau menangis?" tanya Harry.
"Bukan urusanmu."
"Memang tadinya bukan urusanku, tapi karna kau menangis di depanku itu menjadi urusanku," ucapnya jengkel.
"Kau bukan siapa-siapaku, jadi ini bukan urusanmu."
"Tapi aku tidak bisa melihat seorang wanita menangis, wanita itu harus dihormati dan dicintai bukan disakiti," ucapnya menatapku, aku mendapatkan tatapan ketulusan dari matanya.
[Brothership]
Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia dengan senang membantu pekerjaan orang tuanya.
Ayahnya sebagai tukang kebun di kediaman ALARICK dan ibunya sebagai maid di kediaman GANENDRA.
Terlalu sering Rafa berkunjung ke kediaman 2 keluarga terpandang itu, membuat keluarga itu terbiasa dengan kehadiran Rafa.
Kepolosan dan keluguan yang didukung oleh wajah yang imut mampu membuat keluarga itu tertarik padanya. Sama sama ingin menjadikan Rafa sebagai bagian keluarga mereka.
Ini tentang Rafa yang berada di lingkup 2 keluarga kaya raya dan terpandang yang possesive padanya.
cover:pinterest