"Kenapa semua harus kaya gini, Ar?" tanya Aika segugukan.
"Gue janji gak bakalan biarin siapapun nyakitin lo lagi." ucap Arkan seraya memeluk tubuh Aika dengan lembut.
***
Aika dan Arkan dilahirkan di tanggal, bulan, tahun, serta rumah sakit yang sama. Namun hubungan mereka tidaklah begitu baik, namun saling mengenal kepribadian satu sama yang lain. Hampir setiap hari pertengkaran terjadi diantara mereka dan semua itu selalu diawali oleh Arkan. Sikap Arkan yang selalu menggodanya, mampu membuat Aika geram, muak, serta kesal. Namun semuanya telah berbeda, ketika mereka mengetahui rahasia dibalik kehidupannya.
Aika merupakan cewek yang cerewet, menyebalkan, periang, namun jika di hadapan Arkan juteknya gak ketolong, rivalnya Arkan dan prestasinya dibilang cukup memuaskan meskipun dia tidak terlalu pintar.
Arkan merupakan cowok most wanted disekolahnya. Sifatnya menyebalkan, rivalnya Aika, suka menggoda para cewek termaksud Aika, suka keluar masuk ruang BP, dan prestasinya tidaklah memuaskan.
Kisah mereka hanya sebatas permusuhan biasa, namun di balik rasa permusuhan itu, terdapat sesuatu yang aneh yang memasuki hati mereka masing-masing. Kisah permusuhan, persahabatan, keluarga, dan cinta, itulah yang akan menemani perjalanan hidup mereka.
Note : Walaupun cerita ini udah ditamatin. Tolong bagi yang baca tinggalin jejak dong kalau suka! Jangan jadi silent readers ya!
[Pemenang wattys award 2016 kategori "cerita kurang dikenal"] ~ Terimakasih :)
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan