Valen kecil menatap punggung Bara dan Bari, dua kakak kembarnya, yang berjalan perlahan mendekati mobil dan siap kembali ke Jakarta, ke rumah mereka bersama ayah dan ibunya.
"Kenapa cuma aku yang tetap di sini? Di Jogja? Kenapa cuma aku yang tidak pernah dibawa kembali ke Jakarta?"
***
Tujuh belas tahun dihabiskan seorang Valen dalam sebuah pertanyaan mendasar. Kenapa? Kenapa hanya dia yang jauh dari kata keluarga? Dan kini, saat takdir akhirnya membawa dia kembali kepada lingkaran itu, canggung dan asinglah yang mulai mendominasi hari-harinya.
Beruntung, di tengah kebuntuannya mencari jawab atas pertanyaan yang terus bergulir di kepalanya sejak kecil tadi, Valen menemukan seseorang yang bisa meringankan sedikit bebannya. Gadis ini, dia satu-satunya yang bisa membuat Valen merasa bukan lagi seorang buangan. Bukan seorang asing yang tidak punya arti.
Tapi malang, sepertinya Tuhan memang tidak menciptakan dirinya untuk mengenal rasa bahagia. Nyatanya, satu-satunya 'obat' yang dia tahu adalah gadis yang sudah menjadi milik Bara.
Sadar hidupnya sudah kelabu, Valen memutuskan untuk tidak membuat dirinya sendiri semakin terpuruk ke dasar jurang. Sekuat tenaga dia berusaha mengingkari rasa itu.
Tapi, apa benar semudah itu mematikan suara asa? Apa benar semudah itu melupakan sosoknya? Terlebih lagi, dari dia, satu-satunya gadis yang akhirnya mampu menguak jawaban dari pertanyaan mendasar yang selalu ingin Valen temukan kebenarannya.
***
YUK FOLLOW DULU SEBELUM BACA 💓
Sepasang mata tajam memandang ke arah lantai 2 tepatnya di koridor kelas XI. Memandang seseorang yang mungkin kakak kelasnya dengan tatapan tertarik.
Tatapan tajam memandang penuh obsesi. ALISTER BRAHMA CAKRABIRAWA anak pemilik sekolah sekaligus pewaris CAKRABIRAWA CORP. Anak tunggal dari pasangan Damian Cakrabirawa dan Gladys Ayu Cakrabirawa. Lelaki yang baru menginjak kelas satu tepat hari ini.
Memiliki paras yang tampan dan tubuh yang atletis banyak wanita yang mengidolakan lelaki tersebut
Tetapi Sifatnya yang arrogan dingin tak tersentuh tersebut membuat mereka takut untuk sekedar mencoba mendekati ataupun menyapa
Tetapi untuk pertama kalinya ALISTER merasa tertarik dengan yang namanya wanita yaitu kakak kelasnya sendiri, GABRIELLA RUBY DJOSALIEM.
Tiba tiba pandangan mereka bertemu. ALISTER yang melihat Gaby memandangnya pun reflek menyunggingkan bibirnya tipis. Tapi di mata Gaby senyuman tersebut mengerikan membuat nya langsung mengalihkan pandangan.
ALISTER mengerutkan dahinya bingung, namun kemudian dia kembali tersenyum tipis. Senyum yang menggambarkan obsesi.
"is mine!" gumam lelaki tersebut dengan senyum smirknya.
[ON GOING]
Aku usahain up tiap hari ya 💗
Hi guys ini cerita pertama aku. Semoga kalian suka yaa ...
Thankyou 💓