"Kau tak nak cari pengganti?" pertanyaan Azza mematikan lamunan. Suasana petang yang hening menggamit hati yang lara. Keheningan tasik buatan itu menambah kehambaran hati. Di tempat itulah yang sering menjadi kunjungannya suatu ketika dulu. Tempat yang menciptakan banyak kenangan. Zara tersentak dari kisah silam yang menyapa ruang legar benaknya sebentar tadi. Sukar digambar dengan bait bicara tentang apa yang baru didengar. Mencari pengganti? Sesuatu yang tidak pernah terlintas di ruang mindanya. Segalanya terjadi begitu pantas, seakan-akan baru semalam dia merasakan bahagia itu, dan hari ini kebahagiaan itu diragut perpisahan. Dia hanya membisu seribu bicara, malah kotak fikirannya terus melakar ingatan yang sengaja ditarik