Aku terbangun dengan gontai..aaagh mimpi semalam masih saja menyusup pagiku. Selalu berujung skeptis. Adakah ini tanda... biarlah sekelebat saja. Perkenalkan aku Tiara Nayaka Diandra..anak SMA di sebuah desa, terlahir tanpa mengenal seorang ayah..yaaa anak yang tak diharapkan dan sekarang pun tak mengenal siapa empunya rahim tempatku singgah. Semua seperti enggan menjadi bagianku. Hanya satu yang mau dengan lembut mengasuh..Ibu Siti. Seorang tukang cuci yang konon menemukanku di taman belakang pasar. Rasanya malas untuk beranjak membasuh wajahku. Hmm tapi udara yang sepoi saat ini..mengingatkanku untuk bergegas ke sekolah. Peluh Ibu bekerja harus terbayar lunas dengan semangatku. 30 menit waktuku, jika tidak maka gerbang sekolah akan dengan sadis menahanku..hahhaha kalian jangan salah..ini bukan kali pertama aku terancam tak mengikuti kelas. Mimpi itu selalu karena mimpi itu..aura pagiku bias.