G -Dragon or Kwon Jiyong? Choose!
  • Reads 6,717
  • Votes 733
  • Parts 22
  • Reads 6,717
  • Votes 733
  • Parts 22
Ongoing, First published Mar 02, 2016
"Dee aku sudah pikirkan semuanya dengan matang, dan aku sangat yakin untuk mengatakan bahwa saat ini dibawah sinar rembulan ini aku ingin melamarmu! So, Will you marry me?" Aku menutup mulutku dan menatapnya tak percaya. 

Cincin itu, aku tahu dan aku yakin pernah melihatnya. Hanya saja aku tak menyangka jika cincin ini adalah suatu tanda untuk melamarku. 


Tapi bukankah ini sudah telat? Kasih asmara kita bukankah telah usai sejak dulu? 


Tiba - tiba seseorang menarikku dan saat itu juga aku mendapati seseorang yang aku kasihi juga, menatapku dengan penuh cinta & ketakutan. Dia merogoh saku celananya dan menunjukanku satu kotak kecil, 

"Dara aku sudah melupakan semuanya dan aku memaafkanmu! Saat ini juga aku akan mengatakan satu hal yang sudah kupendam lama, Will you be my one and only love, my wife for my babies?? Will you marry me?" Aku terdiam kaku saat dia perlahan membuka kotak kecil itu, itu adalah cincin berlian yang sangat indah. 

Suara disisi lain menyadarkanku, "No...!"
All Rights Reserved
Sign up to add G -Dragon or Kwon Jiyong? Choose! to your library and receive updates
or
#619junhoe
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
antagonis wife [PO] cover
Kisah Tak Sempurna cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
brother ; drarry cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
BABY CHANIE cover
Duke's Grip cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.