Cole Setia menunggu Gally empat tahun lamanya. Ia tetap setia dan bersumpah bagimana pun keadaan Gally nanti, ia akan terima semuanya dengan senang hati "Ma-ma" suara Newt membuyarkan lamunannya. "Newt. Sini nak" Cole membawa Newt dalam pelukannya. Newt kegirangan. "Mama nda dingin" ujar Newt yang masih belajar berbicara. "Engga dong. Kan mama peluk Newt. Dinginya hilang deh" Cole makin mengeratkan pelukannya. "Hihihi" tawa Newt lucu. "Mama tu liat deh. Hiii..." Telunjuk Newt menunjuk objek tersebut. Cole memfokuskan pandangannya ke objek tersebut. Objek itu makin mendekat, makin membesar. Kini terpampang jelas tubuh seorang pria. Tinggi, kurus, berpakaian lusuh, wajahnya tidak terurus, namun masih terpampang ketampanannya. Dia adalah Gally. Keajaiban itu datang. Cole pernah bersumpah, dia akan menerima Gally bagaimana pun keadaanya. Sekarang sumpahnya itu akan dibuktikan. "Astaga, Gally. Kau---" Ucapanya terpotong. Pria itu langsung menempelkan telunjuknya ke depan bibir Cole "Sstt. Nanti akan ku ceritakan." Tulisan ini adalah versi saya. Tokoh. Alur. Maksud cerita. Dan lain-lain saya ubah. Sesuai ide. Tapi percayalah tulisan ini belum ada apa-apanya dibanding film tersebut. So harus nonton *maksa* . . . Copyright© 10 Maret 2016 by hanuranabaAll Rights Reserved
1 part