Ku tunggu kau putus || Jung Jaehyun
  • Reads 37,971
  • Votes 1,849
  • Parts 8
  • Reads 37,971
  • Votes 1,849
  • Parts 8
Ongoing, First published Mar 11, 2016
Sasyi,  mahasiswa Psikologi yang menjadi sasaran teman-teman nya untuk bertukar cerita dan membagi kisah.

Biasa di sebut 'konsultasi cinta dan masalah hidup'

Hingga akhirnya, Jaehyun datang dan merubah hatinya. 

Awalnya saling berbagi cerita,  namun lama kelamaan menyimpan rasa.

Salahkah jika Sasyi jatuh cinta?

Tapi Jaehyun sudah punya pacar.

Ya, ia tau bahwa dirinya salah.




---
you as Sasyi
Jaehyun as himself
---

Cerita ini adalah cerita lama yang ku revisi,  maaf jika ada kesalahan penulisan, watak dan lain-lain karena cerita ini pure cuma untuk menghibur. 
Hope you like it guys,  happy reading 💙

[Draft]  ©2016 by Allysyalis
 Rombak total ©2020 by Allysyalis

Copyright ©2020 by Allysyalis
All Rights Reserved
Sign up to add Ku tunggu kau putus || Jung Jaehyun to your library and receive updates
or
#743ffnct
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Little Dumplings cover
Rafa  cover
The Qonsequences cover
After Graduation cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Kisah Tak Sempurna cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.