Pinky Blue Marshmallow (SEVENTEEN FANFICTION)
  • Reads 464
  • Votes 31
  • Parts 2
  • Reads 464
  • Votes 31
  • Parts 2
Ongoing, First published Mar 12, 2016
17Squad-geng generasi ke-5 SMA Yayasan Pledis, dipimpin Seungcheol yang kadang kekanakkan dan Jisoo yang punya mantan banyak. Dengan segala masalah yang menghadang, mereka tetap bersama. Berjanji tidak berkhianat, berperilaku terbuka satu sama lain, dan tidak urakan seperti geng SMA sebelah.

Warn : GS! OC! OOC! AU!School and College Life

Update >> Twice a Month
All Rights Reserved
Sign up to add Pinky Blue Marshmallow (SEVENTEEN FANFICTION) to your library and receive updates
or
#991the8
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
He Fell First and She Never Fell? cover
antagonis wife [TERBIT] cover
After Graduation cover
BABY CHANIE cover
Rafa [End💗] cover
The Best Of Miracle cover
Kesayangan Bunda cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.