Aruna Jantungku terus berdegup. Aku masih gemetar. Beberapa hari mataku tak kunjung terpejam. Seolah isi kepalaku hanya terisi olehmu. Membayangkanmu sendirian. Dan melihatmu sendirian. Membuat hatiku teriris hingga kakiku hanya ingin bergerak lalu menyapamu. Aku mencintaimu. Andai aku bisa bersama denganmu. Memikirkanmu membuat hariku benar-benar indah. Sadin, kini aku bermimpi bisa memelukmu. Aku mencintaimu dan berharap suatu saat kamu menjadi milikmu. Sadin, aku melihatmu bersinar seperti mentari. Aku yakin mentari pun iri melihat binar matamu. Kamu cantik, Sadin. Apalagi ditambah lengkungan bibirmu. Terlihat sangat cantik. Aku harus mengaku padamu hari ini. Sebelum hari ini berlalu. Sebelum kamu pergi dan aku tak lagi mampu melihatmu. Walaupun saat itu menjadi sulit untuk melepas genggamanmu. Tapi aku tahu bahwa hatiku adalah milikmu sepenuhnya. Sadin Aku mencintaimu walaupun aku tak bisa mengatakannya padamu. Kamu selalu menjadi satu-satunya yang selalu berada di sisiku. Aku tidak merasa ini sulit karena ada kamu di sisiku. Aku berharap suatu hari nanti, aku bisa memanggilmu tanpa beban. Maukah kamu menungguku? Terima kasih untuk selalu berada di sini menemaniku.