"MIMPI" Seuntai Kata Sejuta Harapan

PROLOG…
Isyana Febryana Asyara, orang-orang di sekelilingnya biasa menyapanya dengan sebutan Syana. Dia sangat senang dengan sebuah pemandangan, tempat-tempat yang indah, dan yang paling dia sukai adalah suatu hal-hal yang memiliki arti dan sejarah tertentu. Seorang warga bandung yang memiliki sejuta impian yang luar biasa. Entah kapan dia bisa mewujudkan satu persatu dari segala impian-impiannya. Dia tak tahu, berapa waktu yang tersisa untuknya. Satu jam, satu hari, satu tahun, sepuluh tahun, atau mungkin lima puluh tahun lagi? Bisakah waktu yang semakin sedikit itu Syana manfaatkan untuk memberi arti keberadaannya sebagai seorang yang berguna di muka bumi ini? Bisakah cinta, kebajikan, maaf dan syukur selalu tumbuh dari dalam diri, saat dia menghirup udara dari Yang Maha? Dia ingin sekali mengukir sebuah kisah yang sangat indah dalam hidupnya.
Waktu adalah pedang, jika bisa digunakan dengan baik, maka pasti akan membawa keberuntungan, tapi jika digunakan dengan buruk, pasti dia akan membunuh. Berfikir positif dan optimis terlihat seperti kalimat puisi yang sepele, tapi sadarilah ini sangat penting dalam peran mengambil keputusan yang akan menenuntukan kesuksesan atau kehancuran. Seberat apapun yang akan dialami dalam perjalanan hidupnya, dia tidak akan pernah membiarkan seseorang membuatnya merasa tidak pantas mendapat apa yang dia inginkan. Sesuatu yang tak tahu asalnya dari mana seiring berlalu-lalang menghadang segala apa yang ingin dia capai. Hidup diantara orang-orang yang penuh kasih sayang dan bahkan Syana merasa seperti memiliki seluruhnya dari mereka , utamanya dari ibu, ayah serta sahabatnya Febryan Narayan Putra. Yah benar, itu adalah sebuah kebahagiaan. Tapi, remaja 22 tahun ini masih mencari sebuah kebahagiaan yang hilang. Dari dulu dia ingin sekali pergi ke suatu tempat, menikmati segala sesuatu yang ingin dia temui. Seperti yang dikatakan sebelumnya, Syana ingin menemukan sebuah kebahagiaan dengan apa yang dia peroleh dari dirinya sendiri.
***