Dia Saudara Kembarku
  • Reads 19,134
  • Votes 1,201
  • Parts 9
  • Reads 19,134
  • Votes 1,201
  • Parts 9
Ongoing, First published Mar 19, 2016
Memiliki sifat dan karakter yang jauh berbeda,namun memiliki wajah yang sama. Mereka,dua orang wanita yang memiliki karakter dan gaya nya masing2. Mereka saudara kembar yg sangat jauh berbeda sifatnya.

Salah satu dari mereka akan bertemu dahulu dengan seorang lelaki yg bisa dibilang nakal dan keras kepala di sekolahnya. Sifat jahilnya bisa membuat semua orang kesal padanya.

Bagaimana kelanjutannya???
Yuk langsung baca!!!
Tetapi sebelum membaca di VOTE terlebih dahulu dan sesudah membaca baru di COMMENT oke!!!

HAPPY READING!!!
All Rights Reserved
Sign up to add Dia Saudara Kembarku to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Qonsequences cover
The Best Of Miracle cover
antagonis wife [TERBIT] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.