"Cukup!!! Sebenarnya mau kamu apa sih?!" teriakku sambil berbalik menghampirinya yang masih berdiri ditempat yang sama. Aku berdiri tepat dihadapannya, menatapnya tajam seolah menantang berduel. Tapi tiba-tiba ada sebuah perasaan halus yang menyelinap ke dalam dadaku. Sinar matahari pagi samar-samar menyinari wajahnya, untuk pertama kalinya aku benar-benar melihat wajahnya. Dia pria yang lumayan tampan, tinggi tegap dengan bahu yang lebar, dan senyumannya yang manis tidak menghilangkan kesan dewasa di wajahnya. Pria yang menawan, sepertinya aku pernah melihatnya entah dimana.