Kata orang, jatuh cinta itu indah. Mungkin tidak bagi vanya.
Kata orang, jatuh cinta dengan sahabat sendiri itu mudah. Namun mungkin, tidak juga bagi vanya.
Jatuh cinta dengan sahabat sendiri mungkin memang indah dan mungkin juga lebih mudah, namun jika cinta itu terbalaskan.
Tetapi bagaimana jika tidak? Yang akan kau temui pada setiap harinya adalah berusaha tabah. Hingga pada akhirnya berharap kapan semuanya akan segera menemui titik jengah.
Mungkin pada awalnya persahabatan mereka memang murni, namun semua itu berubah begitu saja dalam sekejap mata. Ada perasaan baru yang tumbuh, yang diam-diam muncul dan menyelinap begitu saja tanpa permisi kepada tuannya.
Mungkin, jika orang melihat keakraban mereka dari jauh, semua tampaknya normal-normal saja seperti persahabatan pada umumnya. Namun jika orang melihatnya lebih dekat dan masuk ke dalam ruang lingkup itu, akan mulai terlihat adanya luka yang berusaha di sembunyikan. Adanya luka yang dengan susah payah ingin disembuhkan namun luka itu tak kunjung kering, malahan semakin hari semakin basah. Perlahan tapi pasti dan sedikit demi sedikit persahabatan mereka mulai berubah, semua kini tak lagi sama.
Dan dari sekian juta manusia di dunia ini, mengapa harus menjatuhkan hati kepada sahabat sendiri?
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.