A Girl Can Always Dream
  • Reads 181
  • Votes 17
  • Parts 4
  • Reads 181
  • Votes 17
  • Parts 4
Ongoing, First published Mar 21, 2016
Andriana putri difanny:

Gue adalah perempuan yang kurang peduli soal cowo ya... Wajar aja so gue blm pernah pacaran apalagi punya mantan. Tapi semenjak gue ketemu dia yg tidak lain adalah kakak kls gue sendiri. Gue merasa ada yg berbeda. Gue gk ngerti padahal sifat gue sama dia tuh.. Ya bertolak belakang banget.dia itu bad boy and troublemaker.tapi meski begitu dia mempunyai bakat di bidang bola basket jadi sekolah kita selalu mendapat juara basket.ruang BK dan ruang kepsek udh gk asing buat dia.

Anggara Putra Davano:

Gue adalah cowok famous di sekolah .gue jelas lah... Gue itu kapten tim basket and osis pula.oh ya kalo ngomongin mantan meski gue gk seganteng zain malik tpi mantan gue ya.. Lumayan cantik sih,and gue juga sering di taksir sama adek kelas gue.kalo soal tongkrongan gue sama geng gue suka duduk di dpn ruang kepsek karna ruang kepsek di sklh gue itu di lantai dasar.ya..mesti gue bakal dipanggil ke rung bk atau dipanggil kepsek itu gk masalah so itu udh biasa udh kebal gue.
All Rights Reserved
Sign up to add A Girl Can Always Dream to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Starla cover
ARGA : LIMERENCE cover
Oneshoot  cover
Om Rony cover
My Little Angel  cover
Antagonist Badas Couple!! cover
Lauhul Mahfudz  cover
I'm Alexa cover
FIX YOU cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan