MAHACINTABRATA SUKMA WICARA
  • مقروء 34,685
  • صوت 2,255
  • أجزاء 19
  • مقروء 34,685
  • صوت 2,255
  • أجزاء 19
إكمال، تم نشرها في مارس ٢١, ٢٠١٦
"Mahacintabrata" adalah serial novel modern bagi penyuka wayang atau siapa pun yang ingin tahu tentang seni warisan budayawan Indonesia ini. Kisah pewayangan akan diceritakan dengan bahasa yang sangat menarik dan mudah dicerna, sehingga membuat pembaca ketagihan dan penasaran akan cerita selanjutnya tanpa  takut terjebak pada plot yang membosankan seperti membaca buku sejarah.

Sebenarnya cerita wayang seperti Mahabharata dan Ramayana itu sangat keren, namun karena banyak penulisan kisahnya masih tradisional sehingga membingungkan pembaca yang kurang mengerti jalan cerita atau latar belakang kejadian. 

Di dalam "Mahacintabrata",  penulisan kisah pewayangan dikembangkan ke dunia penulisan roman dan drama modern agar lebih mudah disukai.

Mahacintabrata Sukma Wicara adalah sebuah novel roman & drama modern kisah pewayangan yang berlatar kisah Mahabharata tentang para tokoh leluhur Pandawa, seperti Bisma, Setyawati, Pandu, Kunti, dll.

Dan sebagai gebrakan awal tokoh yang diangkat dalam "Mahacintabrata" adalah seseorang paling sentral sepanjang kisah Mahabharata dari awal sampai akhir peperangan besar Bharatayudha. Seorang tokoh yang membangun keturunan Bharata, mengasuhnya, menjaganya, membesarkannya, mendidiknya, melindunginya, hingga memperjuangkan dan membelanya sampai titik darah penghabisan. Dan bahkan demi kecintaan dan rasa sayangnya dia bersumpah tidak akan mencintai siapa pun untuk dirinya sendiri demi mencegah kemungkinan keturunannya merebut hak keturunan Bharata! Dialah Resi Bisma Dewabrata, kakek dari Pandawa dan Kurawa.

Bisma Dewabrata, panglima Hastina yang sakti ini bersumpah tidak akan mencintai seseorang sepanjang hidupnya. Muncul seorang putri, Amba yang bisa menggoyah keteguhannya. 

Permasalahan tahta Hastina berlanjut saat tiga pangeran keponakan Bisma, yaitu Dasarata yang bermata buta, Pandu yang cacat dan Widura yang pincang, harus berebut cinta antara tiga orang putri, yaitu Kunti, Madrim dan Gandari.
جميع الحقوق محفوظة
قم بالتسجيل كي تُضيف MAHACINTABRATA SUKMA WICARA إلى مكتبتك وتتلقى التحديثات
or
#144dewi
إرشادات المحتوى
قد تعجبك أيضاً
MAHACINTABRATA SUKMA WICARA PART II (CINTA MATI DEWANATA) بقلم Hardjasasmita
32 جزء undefined أجزاء إكمال
"Mahacintabrata" adalah sebuah novel modern bagi penyuka wayang atau siapa pun yang ingin tahu tentang seni warisan budayawan Indonesia ini. Kisah pewayangan akan diceritakan dengan bahasa yang sangat menarik dan mudah dicerna, sehingga membuat pembaca ketagihan dan penasaran akan cerita selanjutnya tanpa takut terjebak pada plot yang membosankan seperti membaca buku sejarah. Kisah cinta di masa muda antara Bisma Dewabrata dengan Dewi Amba, sang Putri Kasi yang telah dimenangkan hati bahkan nyawanya oleh Bisma, menjadi romantisme perdana kisah Mahacintabrata. Lalu kini akan berlanjut kepada keponakan Bisma, calon Raja Hastinapura, sebagai keturunan Ibu Ratu Setyawati dari anaknya, Begawan Abiyasa, dialah sang pangeran bernama Pandu Dewanata. Pandu yang dilahirkan dalam kondisi yang cacat tetapi tidak kata menyerah pada keadaan dalam kamus para keturunan Bharata. Justru dengan kondisi sulit dan tekanan yang begitu besar, mental dan kemampuan calon raja Hastina ini terasah dengan tajam dibarengi kepribadian yang luhur dan menawan. Hal ini juga tidak luput dari didikan dan bimbingan dari keluarga besar Bharata yang kesemuanya merupakan manusia luar biasa berilmu dan telah menempuh kehidupan yang berat dan penuh karma. Mampukah Pandu melanjutkan tahta Hastinapura dan menemukan pasangan yang akan memberikan keturunan sebagai generasi penerus dinasti Bharata yang ditakdirkan menjadi raja-raja terhebat dan berpengaruh di marcapada? Ataukah justru saudara-saudara kandungnya satu ayah lain ibu, Dasarata yang bermata buta dan Yamawidura yang bijak, yang akan melanjutkan tahta Hastinapura beserta keturunannya? Juga bagaimana kerumitan kisah cinta antara ketiga pangeran Hastina tersebut dengan tiga orang putri yang mereka berhasil bawa ke Hastina, yaitu Dewi Kunti, Dewi Madrim dan Dewi Gandari?