Tomo itu sampah. Tomo cuma toilet bersama. Tomo sudah mampus dua tahun lalu, terpapar merah di sekolah. Bisa bunuh diri, bisa dibunuh, tapi siapa peduli pada ulat di bawah kaki?
Mikami Ayumu, kelas dua SMA, mantan atlet harapan. Cedera di bahu setahun lalu membuatnya minggat prematur dari klub baseball. Wajahnya tampak tersenyum, tapi hatinya luntang-luntung tanpa impian.
Sampai suatu hari, ia dihantui suatu eksistensi bernama Tomo.
Kurokami Shiro, kelas tiga SMA, mencintai Tomo.
Sangat mencintainya.
.
.
.
.
.
WARNING:
A. BoyxBoy/yaoi + onesided het
B. SLOW-PACED SELF-INDULGENT STORY, cerita mungkin baru seru di chapter-chapter selanjutnya.
C. Trigger Warnings: gore, suicides, depressions, sexual assaults, squicky materials, etc. for later chapters. Rating may go up
D. 58# dalam horor.
Banyaknya darah adalah bukti bahwa pertarungan pernah terjadi di sini. Tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk memastikan hal itu. Nama orang ini adalah Asano Takatou, Seorang peneliti yang berasal dari Jepang.
Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saat Asano masih kelas satu SMA, ada sebuah kejadian berdarah di sebuah stadiun sepak bola di Indonesia yang mengharuskan stadiun tersebut ditutup paksa oleh pihak yang berwenang.
Kejadian itu sempat menjadi ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, bahkan mendapat dukungan moral dari berbagai klub internasional. Namun, yang namanya berdarah tentunya tidak indah. Banyak orang yang melewati stadiun ini dan merasakan berbagai macam kejanggalan.
Asano yang saat ini berumur 25 tahun dan sudah menjadi peneliti ternama di Jepang, tertarik untuk meneliti hal ini dan keinginannya itu disetujui oleh pemerintah Jepang. Asano pun segera terbang ke Indonesia untuk memastikan apakah stadiun tersebut banyak mengalami hal aneh seperti yang dirumorkan?