"Yaaaaaaaaaaa" teriak ku sekencang kencang nya saat dilorong sekolah dan berlari mengejarnya. "Ya oppa, tak bisa kah kau berjalan lebih santai!" Ucap ku saat sudah berada disampingnya dan berusa mensejajarkan langkah dengan nya. "Salah siapa kau berjalan sangat lambat" jawab dia sambil menyentil jidat ku yang lebar seperti bandara ini dan langsung berjalan meninggalkan ku yang masih memegangi jidat. "Aish namja itu. Kalau dia tidak lebih tua dari ku, sudah ku tendang bokongnya. Hish" aku terus meracau sambil mengusap-usap jidat ku. "Tangannya terbuat dari apa sih? Kenapa sakit sekali?" Kali ini aku meracau dari dalam hati. ------------------------------------------
1 part