Aku mulai curiga dengan gelagatnya akhir-akhir ini. Sering melamun, menjauh dariku ketika mengangkat telefon dari seseorang yang rasanya tak ingin sekali untuk ku ketahui. Aku mencoba bersabar hingga aku tak mampu membendung rasa penasaranku. Entah apa yang ia sembunyikan, namun aku rasa ini akan mengancam pernikahan kami. Aku menyibukkan diri di dapur setiap pagi seperti biasa. Menyiapkan sarapan suami dan putra-putriku yang masing-masing sarapan dengan menu berbeda. Setelah ku hidangkan semua sarapan untuk mereka, segera aku beranjak menengok keadaan devon dan lily. Kedua buah hatiku yang masing-masing berusia 6 dan 4 tahun. "Kak devon, Adek lily dimana?" tanyaku yang baru menaiki setengah tangga dan mendapati putra sulungku tengah tersenyum jahil ke arahku. Apa lagi yang sudah dilakukan putraku itu kepada adiknya. Aku hanya mampu menggelengkan kepala ketika kudapati lily yang sedang menangis keluar dari kamarnya.All Rights Reserved
1 part