"Jika aku tak melihatmu pada saat di lapangan. Jika aku tak buru-buru menyebrang. Dan jika aku tak pernah menegur. Jangan tanya kenapa? Bukan do'aku. Bukan kebetulan atau alasan. Bukan rencanaku. Sebab takdir sudah menjadi batu. Perasaan suka-duka dan sejenisnya sudah memahat takdirku. Karena aku adalah dirimu, dan dirimu adalah cinta." (Reyhan, Fight Destiny) "Di awal, aku menghadiamu telunjuk jemariku yang jatuh tepat di wajahmu. Aku mengumpatmu di samping kanan-kiri Mencibirmu di belakangmu Bahkan menghinamu tanpa malu. Namun, aku semakin candu. Sebab perasaan suka-duka dan sejenisnya hanya terpisah garis warna. Sekali tak sengaja tercampur. Sudah. Perasaan itu menjadi satu, aku mencintaimu." (Madinah, Fight Destiny)All Rights Reserved
1 part