Galana Putri Soetrisno mencintai Pierre DeBievre dengan segenap hatinya. Dia benar-benar mencintai bule Belgia itu begitupun sebaliknya.
Tapi apa yang terjadi ketika suatu siang Pierre datang dan meminta mereka putus begitu saja? Hubungan mereka selama kurang lebih enam tahun itu diakhiri begitu mudahnya oleh Pierre.
Lana jatuh. Jatuh dan terperosok ke dalam lubang yang begitu dalam. Jurang menganga yang belum pernah ditemuinya bernama patah hati.
Kegelapan menyelubunginya. Dia menepis segala macam tangan yang diulurkan padanya. Dia menolak segala jenis kehangatan yang ditawarkan orang-orang di sekelilingnya.
Tapi keengganannya berubah ketika melihat sebuah tangan yang menjanjikan begitu banyak kehangatan terulur padanya.
Lana ragu. Dia takut disakiti lagi. Tapi tak ayal sedikit demi sedikit hatinya tergiur. Dan saat Lana bisa mulai menerima kenyataan, dia dihadapkan dengan masalah yang sama yang membuatnya dan Pierre berpisah.
Apa Lana harus mengubah pendiriannya? Apa dia harus merelakan hal terpenting baginya hanya untuk secuil cinta? Dan ketika Lana menguatkan hati untuk mengemis cinta pada tangan terulur itu, kenapa Pierre harus kembali?