The Death Wood and Cabin 13
  • Reads 1,470
  • Votes 80
  • Parts 22
  • Reads 1,470
  • Votes 80
  • Parts 22
Ongoing, First published Apr 09, 2016
The Death Wood dan Kabin 13.

Dua tempat yang saling berkaitan.

Saling menghubungkan cerita satu dengan cerita yang lainnya. Banyak kabar yang beredar jika kedua tempat itu adalah tempat terkutuk, angker, dan sebutan lainnya.

Banyak mitos yang beredar, yang entah kebenarannya masih diragukan hingga saat ini. Yang memancing kelima remaja dengan rasa keingin tahuan yang besar untuk membuktikan kebenaran dari mitos tersebut. Tanpa tahu hal yang akan terjadi pada akhirnya jika mereka mencari tahu.

Avail, Kei, Versa, serta Ubit dan Azkia.

Dengan keingin tahuan yang membludak, kelima remaja itu pergi mengunjungi dua tempat yang saling berkaitan itu, namun sangat dihindari tersebut.



Copyright©2016 oleh Azlina Arliana
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang memperbanyak, menjiplak, mengcopy, dan meniru isi didalamnya tanpa seizin dari penulis.
All Rights Reserved
Sign up to add The Death Wood and Cabin 13 to your library and receive updates
or
#449paranormal
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Stadiun Berdarah cover
Balas Dendam Nyi Ulandari cover
BALLERINA BERDARAH cover
Jin Nasab (Warisan sang leluhur) cover
SURAU [SUDAH TERBIT] cover
WULAN SEASON 2 : SUMUR PATI [Pageblug Di Desa Kedhung Jati 2] cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
CILEUNCANG (END) cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
MISTERI LORONG SEKOLAH [PROSES REVISI] cover

Stadiun Berdarah

18 parts Ongoing

Banyaknya darah adalah bukti bahwa pertarungan pernah terjadi di sini. Tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk memastikan hal itu. Nama orang ini adalah Asano Takatou, Seorang peneliti yang berasal dari Jepang. Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saat Asano masih kelas satu SMA, ada sebuah kejadian berdarah di sebuah stadiun sepak bola di Indonesia yang mengharuskan stadiun tersebut ditutup paksa oleh pihak yang berwenang. Kejadian itu sempat menjadi ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, bahkan mendapat dukungan moral dari berbagai klub internasional. Namun, yang namanya berdarah tentunya tidak indah. Banyak orang yang melewati stadiun ini dan merasakan berbagai macam kejanggalan. Asano yang saat ini berumur 25 tahun dan sudah menjadi peneliti ternama di Jepang, tertarik untuk meneliti hal ini dan keinginannya itu disetujui oleh pemerintah Jepang. Asano pun segera terbang ke Indonesia untuk memastikan apakah stadiun tersebut banyak mengalami hal aneh seperti yang dirumorkan?