Like A Pink Rose (NamJin)
  • Reads 31,470
  • Votes 2,377
  • Parts 9
  • Reads 31,470
  • Votes 2,377
  • Parts 9
Ongoing, First published Apr 10, 2016
Mawar Pink?
Siapa yang tak pernah melihat keindahan mawar pink?

Membayangkannya saja sudah membuat hati damai.
Kelembutan warna yang selalu cerah ceria..
Harumnya yang tersimpan didalam kelopaknya..

Semua mawar memang berduri.
Tak luput Mawar Pink pun memiliki duri yang sama.
Namun, dibalik duri-durinya yang tajam.
Tersimpan kerapuhan dan kelemahan yang tersimpan dengan baik didalamnya.

Dialah Pangeran Mawar Pink milikku.
Walau ia berduri tapi aku akan tetap melindunginya, akan kuabaikan tubuhku yang selalu berlumuran darah setelah melindunginya dengan tubuhku sendiri.

Ketahuilah Pangeran Mawar Pinkku. Aku akan menjadi Raja dan pendamping yang kau idamkan.


Kim Namjoon
Kim Seokjin
Min Yoongi
Jung Hoseok
Park Jimin
Kim Teahyung
Jeon Jungkook
All Rights Reserved
Sign up to add Like A Pink Rose (NamJin) to your library and receive updates
or
#773kimnamjoon
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Little Dumplings cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Qonsequences cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kesayangan Bunda cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Rafa  cover
Kisah Tak Sempurna cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.