"Assalamualaikum,sayang,"sapa seseorang yang tak asing bagi Nadia. Ia Reza Suaminya.
"Wa'alaikumsalam, Mas Reza darimana. Nadia cari kemana-mana nggak ketemu,"Nadia menjawab salam suaminya dengan manja.
"Maafkan Mas Nad, tadi abang dari masjid bantu-bantu buat penajian besok,"kata Reza cekikikan. Ya, memang Reza seseorang yang tanpan dan beruntung bisa mendapatkan seorang istri secantik dan sesolekhah Nadia.
"Oh, pantasa saja Nadia cari-cari nggak ketemu, tapi apa yang dibawa Mas??"tanyanya pada suaminya.
"Ini, tadi sebelum Mas bantu-bantu abang pergi ke pasar dulu. Mas lihat ada jilbab ini, lantas Mas beli kerudung ini. Mudah-mudahan saja cocok buat Nadia,"jawab Reza singkat. "Mas ke dalam dulu Nad,"lanjutnya.
"Mas Nadia pengen jalan-jalan. Nadia bosan di kamar terus,"ucapnya manja.
"Memangnya mau jalan kemana??"Tanya Reza.
"Abi..."panggil seorang anak kecil.
"Aduh Anak abi udah besar tapi masih saja manja,"ledek Reza.
"Yang manja tuh Umi. Dari tadi pagi waktu Abi ikut bersih-bersih mushola. Umi mual-mual terus bi,"ucap Zainal polos.
"mual?? Kamu sakit Mi??"Tanya Reza
"Enggak kok Bi, Cuma kayaknya ada yang aneh deh bi," kata Nadia menginggat. "Asthagfirullah Bi, bulan ini aku nggak haid bi,"lanjut Nadia berbisik pada Reza.
"Maksud kamu?? Bisa jadi kamu Hamil??"Tanya Reza. Nadia, mengangguk.
"Udah kamu Cek??' tanyanya lagi.
"Belum bi, apa kita ke dokter??"Tanya Nadia.
"Ya sudah ayo!! Aku nggak mau kejadian waktu kamu mengandung Zainal terulang lagi"ajak Reza.
****
Raut bahagia tak mampu Reza sembunyikan lagi. Ia benar-benar bahagia mendengar ucapan Dokter bahwa Nadia hamil putranya yang ke dua, bahkan diperkirakan kali ini putranya kembar. Reza membelokkan mobilnya ke taman bermain karena tak kuasa menolak permintaan putranya yang terus merengek minta jalan-jalan.
"Terimakasih, sudah menjadi Istri dan Ibu dari anak-anakku,"ucapnya kemudian mengecup uncak kepala Nadia.
[WARNING!] Cerita ini mengandung kata-kata kasar, umpatan, perkelahian, alkohol.
Bryan Davidson memiliki prinsip hidup kebebasan, baginya Balapan Liar, Clubbing dan Mabuk adalah kehidupannya. Takdir mempertemukannya dengan wanita bercadar bernama Zeliya Khayria, wanita solehah yang memiliki prinsip bertentangan dengannya. Wanita itu masuk ke dalam hidupnya demi meruntuhkan nilai yang selama ini dipegangnya, mampukah Bryan mempertahankannya?
Bagaimana kelanjutan kisah Bryan dan Zeliya?
Jangan lupa Follow authornya hehe. Selamat membaca dan semoga bisa ambil pelajaran dari kisah ini ya.