[Event 1 WWI] "Sepi ing pamrih, rame ing gawe." Itu yang Bapak ajarkan padaku. Mengabdilah, jangan memiliki pemikiran yang selalu berpatok pada materi. --- "Kalau kamu enggak bisa melakukan apa yang kamu sukai, maka mulailah menyukai apa yang bisa kamu lakukan." Bukan Bapak yang berpetuah seperti itu, melainkan seorang gadis. Gadis yang menyadarkanku akan pengabdian yang tulus. Gadis yang merupakan bukti nyata perwujudan kalimat 'sepi ing pamrih, rame ing gawe.' Tidak ada salahnya mencoba menyukai apa yang tidak kita sukai, kan?Tous Droits Réservés
1 chapitre