Mata indahnya, hidug mancungnya yang terlihat dari samping, senyuman khas yang indah, tatapannya yang tenang. Oh Tuhan,,, indah sekali ciptaan-mu itu. **** 'Gue boleh duduk disini?' Tanya gadis perempuan kepada teman baru dikelasnya. 'Tentu saja, gue Deandra Friska. Lo Pasti Athaya kan?' Dean mengulurkan tangannya. 'Ko lo tau gue si?' Athaya memasangkan wajah heran dan penuh tanda Tanya, dari mana orang ini tahu namanya? Dan siapa yang memberitahunya? Padahal Athaya sendiri tidak kenal dengan teman teman barunya kecuali mantan teman sekelasnya ketika kelas X yang kebetulan sekelas lagi dengannya. 'aduhh,, Athaya. lo itu-kan pengurus Osis, jadi nggak heran dong kalau gue dan yang lain kenal sama lo? Nggak salah kan kalo gue tau lo?' Dean memutar matanya bosan, baru kali ini Dean bertemu teman yang sifat-nya seperti Athaya. Athaya menepuk jidatnya dan memutar matanya dengan penuh bosan, ohh Athaya betapa bodohnya dirimu ini. Athaya mengutuk dirinya sendiri. 'Astagfirullah gue lupa banget. Maklum lagi ada kerjaan jadi lupa sama semuanya' Perbincangan terjadi antara dua orang wanita cantik didalam kelas yang kebetulan suasananya sangat ramai seperti pasar, tak heran mungkin bagi pelajar mendapatkan kelas yang ramai. Kalo kata Fauzi kalo kelas nggak rame bukan kelas namanya, tapi kuburan. Hari ini adalah hari pertama Athaya memasuki kelas barunya.karena aktivitasnya sebagai pengurus OSIS yang mengharuskan ia tidak memasuki kelas selama 3 hari dikarenakan menjadi panitia MOS. Ditempatkan dikelas XI MIA-5 membuat Athaya merasa asing. Sebab dikelas ini mayoritas murid dari kelas X-1 yang terkenal dengan kasus yang melimpah kelas itu. Bahkan Pak Hendra selaku wali kelas dari X-1 tidak sanggup menanggapi tingkah laku murid-muridnya. ***** Vote nd Comment ya gaiss maaf nih masih berantakan, baru belajar soalnya hehe Happy Reading