Saat anak itu sadar,mata nya terbuka perlahan,ia merasakan sesuatu yang sakit. Benar-benar sakit, sesuatu yang besar mesnusuk lubang anusnya.
"Ahh.... Sakiiiit!!!!"
Jerit anak itu merintih kesakitan.
Anak kecil yang lemah tak berdaya itu hanya bisa menangis dan menahan sakit,ia terus-tersan megerang kesakitan.
Sesaat setelah itu,anak itu kelelahan berteriak-teriak,tenggorokannya kering,nafasnya naik turun hendak habis. Orang yang telah menyodominya tersebut membalik badan anak itu hingga tidur terlentang.
"A..a.apa yang kau lakukan??!!! Aku ingin bertemu ibuku"
Teriak anak itu,matanya sembab air matanya kering.
Orang itu mengasah sebuah pisau tajam dan lancip,lalu ditusukan nya pisau itu ke dada kiri anak itu tepat di jantungnya.
JLEEEEPPP!!!!!!!!!!!!!!
Mata bulat gadis kecil itu melotot kaget,sampai nafas terakhirnya ia tak dapat menutup matanya lagi.
"HAHAHAHAHAHAHAHA"
Tawa penjahat itu.
Lalu mengambil pisau besar pencincang daging itu yang sudah di asah setajam mungkin. Di putuskan nya kepala dari badan gadis itu. Ia mengiris leher anak itu hingga putus.
Percikan darah itu,daging-daging yang berlumuran darah itu,wajah-wajah mayat yang menegrikan itu, sudah biasa baginya.
Membunuh dan memutilasi manusia,baginya sama saja dengan memotong binatang, ia mengangkat kepala anak itu,lalu di letakan di deretan terakhir meja panjang itu.
"Wow koleksi baru"
Ucap Psikopat itu.
"Tapi ini yang paling menarik, matanya melotot terbuka"
Ucapnya setelah mendapatkan kepala satu-satunya korbannya yang mata nya melotot terbuka,tidak seperti korban-korban sebelumnya yang mata nya tertutup.
"Hihihihihi...."
Psikopat itu cekikikan bak seperti Setan.
dr. Sasa Ayuwandira Prawirohardjo dokpol, spesialis forensik, anak sultan dijodohkan dengan Edwin Chandra, S. Ked. Ceo perusahaan P-Farma. Edwin itu pinter, ganteng dan ngegemesin. Dia sempurna seandainya nggak bucin sama Siska, mantan pacarnya yang dalam proses perceraian. Karena cintanya pada calon janda itu, dia menolak Sasa.
Sasa lantas menawarkan 2,5% saham P-Farma miliknya asal Edwin mau menikahinya selama setahun dan menghasilkan satu bocil. Emangnya Edwin sapi ternak! Sasa cuman butuh benihnya aja.
Awalnya Edwin mau menolak, tapi ternyata dia nggak punya pilihan lain. Kira-kira mereka bisa bikin bocil nggak? Gimana dengan Siska? Setujukah dia dengan pernikahan Sasa dan Edwin?
Update setiap hari senin