Seindah Senja
  • Reads 41,638
  • Votes 3,568
  • Parts 14
  • Reads 41,638
  • Votes 3,568
  • Parts 14
Complete, First published Apr 17, 2016
[COMPLETED]

Aku menyukai langit senja.

Indah, tak akan pernah bosan kumelihatnya seperti saat bersama Senja.

Tapi sayang, kebersamaanku dengan Senja hanya sesaat.

Layaknya langit senja kala warna jingga berganti hitamnya malam.

Mungkin seperti itulah kebersamaan kami dulu. 

Hanya sesaat.

Mungkinkah tak bermakna?

Mungkin juga tak bersyarat.

Lantas, masih pantaskah aku mengingat Senja dan tetap menyukai langit senja?

=================================

Copyright © 2016 by Retno Galuh Kayatri
Cerita ini dilindungi oleh Undang-undang Hak Cipta.

CERITA INI HANYA PUBLISH DI AKUN WATTPAD PRIBADI SAYA. 
DILARANG KERAS MENYEBARLUASKAN/MEMPERBANYAK/MENGAKUI KARYA SAYA DENGAN MILIK ORANG LAIN. APABILA MENEMUKAN CERITA SERUPA, HARAP HUBUNGI SAYA KARENA SAYA TIDAK AKAN SEGAN UNTUK MENINDAK LANJUTI KE JALUR HUKUM!
All Rights Reserved
Sign up to add Seindah Senja to your library and receive updates
or
#12cliffhanger
Content Guidelines
You may also like
Tapak Bumi - Pendekar Terakhir Tanah Jawa (Telah Terbit Silakan Pesan) by Frozen_Iceberg
60 parts Complete
Tapak Bumi - Pendekar Terakhir Tanah Jawa --- Di masa lalu, Tapak Bumi hidup di masa akhir Kerajaan Singhasari dan pra-Kerajaan Majapahit. Kematian Prabu Shri Maharajadiraja Kertanagara akibat pemberontakan Jayakatwang sangat menyakitkan hati Dyah Nararya Sanggramawijaya atau yang biasa disebut Raden Wijaya. Ia meminta Tapak Bumi ikut dalam penyerbuan ke Kadiri yang menunggangi pasukan Mongol. Prajurit yang dipimpin Raden Wijaya berhadapan dengan salah satu prajurit terkuat yang dimiliki Jayakatwang, Gentong Kayu. Pertempuran antara Tapak Bumi dan Gentong Kayu menimbulkan ledakan-ledakan dahsyat di sekitar tempat bertarung. Gentong Kayu yang memiliki dendam terhadap Tapak Bumi yang pernah mematahkan tangannya saat bertarung, kini berkesempatan membalas. Di hari yang sama, jam yang sama, menit yang sama dan detik yang sama pada tahun 2019 BATANINDO dan pihak militer mengadakan uji coba fusi nuklir. Laboratorium itu melakukan eksperimen pemecahan inti atom menggunakan laser dan memindahkan hasil pemecahannya ke dalam sebuah ruang tanpa tarikan massa dan gravitasi, untuk mendapatkan wujud maksimal. Ledakan yang besar di saat Tapak Bumi dan Gentong Kayu mengadu tenaga dalam itu, bersinggungan dengan dimensi waktu saat pengujian pemecahan inti atom di laboratorium BATANINDO Jakarta dan Lembah Grambung Nusa Tenggara Timur. Tapak Bumi tertarik oleh mesin transformasi media pemecahan inti atom instalasi nuklir Lembah Grambung. Gentong Kayu tertarik masuk ke ruang laboratorium pengujian dan rekayasa nuklir BATANINDO Jakarta. Cerita ini juga menggunakan bahasa Jawa perwayangan. Bagaimana kelanjutannya Tapak Bumi sang pemilik terakhir Ajian Pancasona yang hidup di tahun 2019, yuk ikuti terus cerita ber-genre fiksi sejarah ini. --- Cerita ini didedikasikan untuk: Ki Dalang Mbah Soedarsono Keluarga besar, Camat Tanggungharjo Bambang Edy Purnomo STP, Kepala Desa Bonagung Moh. Tarom dan segenap warga Desa Kebonagung, Tegowanu, Grobogan. Matur nuwun sanget. Frans Toem
You may also like
Slide 1 of 10
Diksi Rapuh cover
Tapak Bumi - Pendekar Terakhir Tanah Jawa (Telah Terbit Silakan Pesan) cover
DEA ✓ (WM) TERBIT cover
My Hijab Noona cover
Memories cover
Akhir cover
Kaesar cover
Seoul In Love - EXO (END) cover
Ihsan cover
Purnama Di Balik Awan cover

Diksi Rapuh

59 parts Ongoing

Dalam perjalanan literer ini, diksi rapuh terhampar di halaman-halaman buku, menari di antara reruntuhan makna dan harmoni. Seperti benang halus yang menghubungkan kata-kata, ia membangun citra keindahan yang rapuh di mata semesta. Kelembutan dan kerapuhan dalam setiap kalimat merayakan kehidupan yang penuh nuansa, meskipun seringkali diabaikan oleh takdir yang misterius. Dalam irama kata-kata yang rapuh, terukirlah perjalanan jiwa yang berani mengeksplorasi kealamian dan keanggunan, meski terkadang terlewatkan oleh pandangan kasar semesta.