"Bukalah matamu, wahai mata biru yang bernafsu melahapku. Ingatkah kau, siapa diri kita sebenarnya? Ingatkah kau pada bara api di kedalaman diri. Bara yang sanggup membakar apapun. Bahkan membakar dunia ini. Rasakanlah dengan jiwamu, wahai mata biru yang bernafsu. Rasakanlah hangatnya, inilah cinta. Rasakanlah cintaku, yang seribu tahun mencintaimu."
Bagaimana rasanya bila engkau terlahir ke dunia seraya membawa ingatan tentang kehidupan-kehidupanmu sebelumnya? Ingatan tentang kelahiran dan kematian yang tak terkira banyaknya. Terjebak dalam siklus yang terus berputar: reinkarnasi.
Itulah yang terjadi pada Atmik, seekor tikus mungil yang jatuh cinta pada kucing betina bernama Meci. Belum ada dalam sejarah seekor tikus mencintai kucing. Kenapa demikian? Ribuan kejadian terpampang dalam layar ingatan Atmik: Meci adalah belahan jiwanya seribu tahun lalu. Tetapi selama seribu tahun mereka kerap terpisahkan. Dalam kehidupan ini, Atmik berusaha agar mereka menyatu kembali. Bagaimana bisa Atmik meyakinkan Meci? Bagaimana kisah cinta mereka akan berakhir?
Tetapi ini bukan hanya kisah cinta Atmik dan Meci. Ada kisah cinta lain yang tak biasa. Cinta yang penuh rahasia, cinta yang hancur berkeping-keping, dan cinta yang tak terlabuhkan. Kisah tentang ikan maskoki yang jatuh hati pada penjaga toko ikan, tentang seekor merpati hitam yang patah hati, tentang sepasang sepatu yang berbahagia, tentang selembar jilbab yang menjaga hati seorang gadis, tentang belalang sembah yang senantiasa bersyukur, tentang elang yang kehilangan cinta, dan masih banyak kisah lain yang akan membuatmu takjub dan menyaksikan dunia dengan mata berkaca-kaca.
Hak Cipta Terlindungi Oleh Nikotopia & Penerbit Exchange
#STM2017
#SIAPMENCINTAIMU
(TERBIT 27 MARET 2017, 15 April sudah ada di toko buku seluruh Gramedia dan toko buku online. Penerbit EXCHANGE)
Kaesar Morvayn Leonard, pemuda yang dikenal sebagai pemimpin geng Morvaylus, hidup dalam kekacauan dan pemberontakan. Namun, hidupnya berubah ketika ibunya mengungkap rahasia tentang ayah kandung yang selama ini tidak pernah ia kenal.
"Ibu akan menikah lagi. Keluarga calon suami Ibu... mereka tidak menerima masa lalu Ibu yang memiliki anak," ucap Marcia dengan suara serak.
"Kae, kamu harus menemui ayahmu. Kamu tidak bisa tinggal di sini lagi."
Terpaksa meninggalkan rumah, Kae memulai perjalanan untuk menghadapi masa lalu dan mencari jawaban, sambil melawan kemarahan dan rasa hampa yang membelenggunya.