Mataku sampai saat ini belum juga terpejam Aku belum juga temui lelap tidurku Ada apa denganku? Padahal langit semakin terang Sementara hawa dingin malam semakin buas mencabik-cabik kulitku Mencoba memaksa masuk ke setiap pori Menusuk setiap ruas tulang persendianku. Sementara aku hanya duduk termangu di atas ranjang kayu yang mulai rapuh, lapuk dan buruk Memandang awanku yang gelap pekat Kerlip bintang malam berkedipan di atap bumi Sementara kamar persegi empat dan rumah mungilku hanya senyap di lahap gelap Yang hanya menyisakan suara jarum jam yang tak juga mau berhenti berdenting Sepi sekali. Aku yang sedari tadi duduk termangu Tak sadar akan mataku yang nanar berbinar, berlinangan bulir-bulir airmata Yang memburu berebut untuk jatuh Ah, aku kenapa? Ada apa denganku? Dadaku serasa sempit menghimpit Nafasku sesak tersengal-sengal Mulutku terus saja bergumam isak Aku kenapa? Ada apa denganku? ***